SELARAS Realty

SELARAS Realty
Jual Beli Rumah - SELARAS Realty - Jakarta Indonesia

Friday, September 30, 2011

Dicari Investor Perumahan, TownHouse,Cluster di jakarta

Dicari Investor Perumahan, TownHouse,Cluster di Jakarta

SELARAS Realty memberikan kesempatan dan peluang bagi para pemilik modal untuk ikut serta dalam pengembangan dan pembanguna perumahan, toenwhouse atau cluster di wilayah Jakarta dan Sekitarnya.  Dengan hanya modal minimal 50 juta rupiah, Anda sudah bisa bergabung bersama kami dalam meilpatgandakan modal Anda. 

Para Investor perumahan tersebut hanya tinggal menunggu sekitar 1,5 tahun, maka modal sudah kembali dengan margin keuntungan hingga 60%.  Dahsyat! tidak ada bandingannya!  Untuk itu, sayang seklai jika dana yang anda miliki jika hanya disimpan di lembaga keuangan, atau bisnis yang belum jelas..Anda pun bisa selalu mengikuti perkembangan usaha perumahan yang kami bangun bersama2, sehingga Anda akan merasa inilah pertumbuhan dan pertambahan uang yang Anda investasikan. 

Insyaallah Berkah. itulah moto kami.  Selama 2 tahun ini kami sudah bekerjasama dengan para Investor di seluruh Indonesia dalam mengelola dana mereka. Dan, Alhamdulillah semua kerjasama berjalan dengan baik dan lancar.

Banyak sekali tentunya keuntungan-keuntungan lain pada saat anda bergabung dengan Tim Investor Perumahan di SELARAS Realty.  Disamping keuntungan yang menarik, juga sistem penyetoran, pengembalian dan lain sebagainya yang kami atur sedemikian rupa sehingga membantu juga dalam cashflow keuangan Anda.

Segera Buktikan dan hubungi kami di 021-93221737  untuk informasi lebih lanjut mengenai peluang menjadi investor perumahan/property/Townhouse/Cluster di Jakarta dan sekitarnya.

Sunday, June 5, 2011

Tips Mengurus Administrasi KPR

Melanjutkan artikel sebelumnya tentang 10 Kiat Membeli Rumah di Komplek Perumahan, artikel ini akan fokus ke kiat mengurus administrasi Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Ribetnya mengurus KPR di bank sudah bukan menjadi rahasia lagi. Meskipun jujur, saya sendiri merasa bahwa tidak ada proses yang rumit dari administrasi KPR, asalkan kita persiapkan segala sesuatu dengan baik dan rapi. Setelah semua persyaratan kita siapkan dengan baik, waktu yang kita butuhkan dari pengajuan sampai ter-approve hanya sekitar 1-2 minggu saja. Proses konfirmasi dari pihak bank juga tidak sulit, kita hanya perlu menjawab dengan jujur semua kondisi finansial kita, dan dokumen tambahan yang diperlukan cukup di-scan dan dikirimkan via email ke pihak bank. Jadi saya yakin tidak ada yang perlu ditakutkan dari proses pengurusan administrasi KPR. Yang paling menakutkan justru angsuran bulanan setelah KPR kita diterima :)
  1. Apabila Kredit Pemilikan Rumah (KPR) diurus oleh developer perumahan yang kita ambil, setelah uang tanda jadi dan Down Payment (DP) dibayarkan, maka biasanya proses berikutnya adalah pengumpulan persyaratan untuk administrasi KPR
  2. Marketing perumahan biasanya akan mengajukan KPR ke dua atau tiga bank sekaligus (paralel). Tujuan utamanya adalah membuat backup bila pengajuan KPR ke suatu bank tidak berhasil, dan juga memberi pilihan penawaran program KPR yang lebih menarik dari beberapa bank. Ingat bahwa developer perumahan juga menginginkan pengajuan KPR kita diterima oleh bank, karena hal itu artinya proses penjualan rumah telah closing :)
  3. Persyaratan administrasi KPR berbeda untuk orang dengan status: Karyawan [K], wiraswasta [W] atau profesional [P]. Dokumen yang diperlukan untuk mengurus administrasi KPR adalah seperti di bawah. Saya beri tanda [K], [W] dan [P] untuk menunjukkan syarat pada tiap status.
    • Fotokopi KTP Suami dan Istri [K][W][P]
    • Fotokopi Surat Nikah [K][W][P]
    • Fotokopi Kartu Keluarga [K][W][P]
    • Fotokopi Kartu NPWP [K][W][P]
    • Rekening Koran atau Tabungan Bank (3 Bulan Terakhir) [K][W][P]: Dokumen yang dikeluarkan oleh oleh bank dimana gaji atau pendapatan kita disetorkan. Bisa menggunakan beberapa account bank, bila gaji, honor atau pendapatan kita tersebar ke beberapa bank.
    • Slip Gaji (3 Bulan Terakhir) [K]: Dokumen yang dikeluarkan oleh oleh perusahaan tempat kita bekerja. Bila kita bekerja di banyak tempat sekaligus, mintalah slip gaji ke setiap perusahaan karena slip gaji ini bisa dihitung total bila income kita dari berbagai sumber.
    • Surat Keterangan Kerja [K]: Surat yang dikeluarkan oleh perusahaan tempat kita bekerja. Bisa ditanda tangani oleh otoritas tertinggi atau kepala tata usaha. Biasanya pihak bank menginginkan jumlah pendapatan bulanan kita disebut dalam surat keterangan kerja secara explicit.
    • Rekening Koran atau Tabungan Bank Perusahaan (3 Bulan Terakhir) [W]: Dokumen yang dikeluarkan oleh oleh bank dimana terjadi transaksi perusahaan kita. Account bank yang dimaksud biasanya atas nama perusahaan, meskipun juga memungkinkan apabila kita menggunakan account individu dalam berbisnis.
    • Fotokopi Akta Pendirian Perusahaan [W]
    • Fotokopi Tanda Daftar Perusahaan (TDP) [W]
    • Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) [W]
    • Laporan Keuangan Perusahaan (1 Tahun Terakhir) [W]
    • Surat Ijin Praktek dari Institusi Pemerintah Terkait [P]
  4. Masukkan seluruh dokumen persyaratan administrasi KPR ke dalam map plastik, atur dengan rapi dan buat keterangan dari tiap-tiap dokumen. Ini untuk mempermudah pihak perumahan dan bank dalam mempelajari dokumen kita. Juga untuk memberi impact positif bahwa kita serius dalam pengajuan KPR tersebut.
  5. Jangan lupa untuk men-scan seluruh dokumen yang ada. Kita perlu menyimpan versi file elektronik dari seluruh dokumen, supaya mempermudah kita apabila pihak bank meminta kembali dokumen yang telah kita kumpulkan. Disamping tentu saja untuk backup dokumen kita.
  6. Setelah dokumen kita serahkan ke bank, melalui developer perumahan tentunya, pihak Bank akan melakukan checking ke Bank Indonesia (BI) berhubungan dengan status kita (nama kita). Kredibilitas keuangan kita diuji di sini. KPR akan sulit disetujui apabila kita memiliki track record buruk di peminjaman bank, kartu kredit, dsb.
  7. Pihak bank akan menghubungi kita mengabarkan hasil BI checking, melakukan konfirmasi dan sedikit interview ke kita dalam upaya memproses lebih lanjut pengajuan KPR kita. Biasanya pihak bank akan meminta tambahan dokumen apabila dirasa masih ada yang kurang dalam pembuktian kekuatan finansial kita. Seluruh proses pengiriman dokumen bisa menggunakan email (attachement), jadi tidak perlu menggunakan jalur darat (offline) yang menghabiskan waktu. Bantu pihak bank untuk melengkapi dokumen kita dengan cepat, dan selalu jujurlah kepada mereka terhadap kemampuan finansial kita. Intinya jalin komunikasi dengan pihak bank yang membantu mengurus KPR kita.
  8. Rule umum untuk jumlah pinjaman yang disetujui oleh bank adalah, apabila kekuatan finansial (pendapatan) bulanan kita 3x jumlah pembayaran kredit bulanan. Jadi bila cicilan KPR kita perbulan Rp. 5juta, itu artinya pendapatan perbulan kita minimal Rp. 15 juta.
  9. Pihak bank akan menghubungi kita lagi apabila pengajuan KPR kita diterima. Dan mereka biasanya meminta kita mengisi formulir persetujuan KPR.
  10. Proses terakhir adalah akad kredit. Akad kredit adalah titik awal dimulainya KPR kita. Bulan berikutnya kita sudah mulai membayar angsuran bulanan kita. Dan artinya kita sudah bisa mulai menempati rumah kita, khususnya untuk yang membeli rumah siap huni

    Sumber : romisatriawahono.net

Tips Membeli Rumah untuk Pasangan Muda

Contoh kasus:
Suami istri muda, join income = 6 juta, masa kerja kurang dari 1 tahun, belum ada SPT, belum ada kartu keluarga. Menginginkan rumah kecil dan sehat di pemukiman yang layak.
1. Hitung kemampuan finansialmu, caranya:
a. Hitung credit power-mu (kemampuan mencicil),
Sederhananya rumah itu akan dibeli lewat KPR, entah rumah baru dari developer ataupun rumah second. Cicilan itu biasanya 1/3 gaji, walau ada beberapa bank bisa mencapai 40 bahkan 50%.
Contoh hitungan dengan bunga 14% dan jangka 15 tahun maka kita bisa meminjam:
100 juta, cicilan 1.3juta/bulan, income 4 juta
150 juta, cicilan 1.9juta/bulan, income 6 juta
200 juta, cicilan 2.6juta/bulan, income 8 juta
hitung posisi credit powermu ada dimana
b. Hitung buying power-mu (kemampuan membeli rumah)
Bank umumnya hanya akan mendanai 80% dari harga rumah, maka kita harus mencari 20% sisanya. Ambil contoh kasus diatas dimana buying power kita 150 juta. 150 juta adalah 80%-nya sehingga harga rumah maksimal yang bisa kita dapatkan adalah di kisaran 187.5 juta. Atau dengan DP sebesar 37.5juta.
Yang perlu diperhatikan, buying power = DP + administrasi. Dalam kasus diatas. Maka first paymentnya adalah 37.5 juta + 10 juta (5% dari harga rumah biasanya untuk keperluan administrasi). Sehingga total dana yang harus disiapkan adalah 47.5 juta.
2. Setelah menentukan posisi finansial dimana, barulah kita mencari rumah yang cocok untuk kita. Ada beberapa pilihan antara lain:
a. Rumah baru, rumah baru dari developer ini hitungannya lebih mudah. angkanya pun jelas, namun masalahnya pilihan sangat terbatas. Waktu idle untuk menunggu rumah ini pun cukup lama, beberapa perumahan besar bahkan memasang tenggang waktu hingga 2 tahun-an. Ini pun belum menjamin kita punya tetangga.
b. Rumah second, rumah second sebenarnya pilihan yang sangat menarik. Selain lokasinya yang lebih dekat. membeli rumah second berarti membeli masyarakat dan lingkungan yang sudah jadi. Dan rumah ini bisa langsung ditempati.

Tips dan Saran:
1. Jangka waktu cicilan baiknya adalah kurang dari 15 tahun, lebih dari itu akan memberatkan sang kreditor.
2. Rumah second selalu lebih menguntungkan dibandingkan rumah baru. Rumah second sendiri dibagi dalam 3 kategori:
-usia < 10 tahun
-usia 10-20 tahun
-usia > 20 tahun
pembagian sederhana ini didasarkan dengan penggunaan material dan design dari rumah tersebut. Rumah dalam kategori pertama sebenarnya merupakan pilihan yang terbaik. Disamping harganya lebih murah, kondisi bangunannya tergolong masih baik.
3. Lokasi adalah komponen yang signifikan, dengan budget yang terbatas. Lebih baik memilih rumah yang lebih kecil namun jelas keamanan dan sarana prasarananya. Contohnya rumah tipe 36 di BSD tentunya secara faktor strategis lebih baik daripada rumah di daerah Ciputat dengan harga yang sama misalnya.

Tips Membeli Rumah di Komplek Perumahan


Alhamdulillah, akhirnya selesai juga proses pembelian rumah yang menyita energi, biaya dan waktu sekitar 2-3 bulan terakhir ini :) Saya mencatat setiap detail proses yang saya jalani dalam proses pembelian rumah ini. Saya berharap pengalaman ini bisa menjadi suatu tacit knowledge yang bermanfaat untuk rekan-rekan semua dimanapun berada. Karena terlalu banyak hal yang saya catat, saya bagi menjadi dua artikel, yang pertama saya beri judul 10 Kiat Membeli Rumah di Komplek Perumahan, dan yang kedua berjudul 10 Kiat Mengurus Administrasi KPR. Sebenarnya sebelum dua artikel terakhir ini, saya juga membahas proses review rumah, khususnya yang saya bidik di wilayah Cibubur. Mudah-mudahan tiga seri artikel ini bermanfaat untuk rekan-rekan semua yang kebetulan sedang bingung dan ragu untuk membeli rumah, khususnya di komplek perumahan.
  1. Lakukan survey secara mendetail tentang perumahan yang akan kita beli. Survey bisa dilakukan baik melalui Internet atau survey lapangan. Buat komparasi, scoring, dan analisa berdasarkan parameter dan spesifikasi rumah yang kita inginkan.
  2. Pemilihan rumah sendiri bisa menggunakan beberapa parameter, misalnya seperti di bawah.
    • Posisi di dalam atau di luar cluster. Untuk keluarga muda yang masih memiliki anak kecil, pilihan rumah di dalam cluster lebih memudahkan dalam manajemen anak. Di dalam cluster juga relatif lebih aman karena biasanya ada satpam cluster yang menjaga arus keluar masuk mobil dan barang.
    • Kedekatan dengan taman
    • Arah hadap rumah (timur, selatan, barat, utara). Ingat matahari terbit dari timur dan tenggelam di barat. Sesuaikan apakah kita ingin mendapatkan matahari pagi atau sore, demikian juga dengan matahari dari depan, belakang, samping kanan atau kiri rumah kita.
    • Posisi di hook yang ada kelebihan tanah atau tidak. Ketersediaan sisa tanah dan letak rumah di hook (pinggir) memungkinkan kita dengan mudah merenovasi rumah. Konsekuensinya adalah harganya yang relatif lebih mahal
  3. Datangi pemasaran (marketing) perumahan dan minta informasinya rumah dari yang kita beli dengan lebih detail. Minta pihak pemasaran perumahan untuk mengantar kita langsung ke lokasi atau cluster yang kita pilih. Interview tetangga sekitar atau satpam apabila masih ada informasi yang kita butuhkan.
  4. Status rumah ada dua: siap huni dan indent. Untuk rumah yang statusnya “siap huni”, biasanya kita bisa langsung melihat rumah yang ingin kita beli. Sebagian besar perumahan menggunakan model “indent”, jadi kita hanya bisa memilih lokasi dari gambar site map, dan kita harus menunggu 8-24 bulan dari akad kredit untuk proses pembangunan rumah.
  5. Masalah harga rumah, kita harus teliti dengan yang satu ini. Cek lagi, harga rumah sudah mencakup apa saja. Biasanya harga rumah sudah termasuk PPN 10%, biaya Akta Jual Beli (AJB) dan biaya Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB). Tapi harga belum termasuk Bea Perolehan Hak Atas Tanah Bangunan (BPHTB) dan biaya KPR (provisi, notaris, administrasi, asuransi jiwa dan kebakaran, APHT, etc). Harga rumah (tanah dan bangunan) ditambah dengan BPHTB biasanya disebut dengan “harga pengikatan”.
  6. Untuk pembayaran rumah dengan fasilitas Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dari bank, perhatikan tahapan pembayaran rumah dari uang tanda jadi sampai akad kredit. Jangan sampai kita salah paham atau lebih bahaya lagi, bila kita keliru (kurang) dalam menyiapkan uang. Yang pasti proses administrasi dan pembayaran perumahan adalah seperti berikut:
    • Mari kita asumsikan bahwa hari ini kita melakukan pembayaran uang “tanda jadi”. Uang tanda jadi bervariasi antara 5, 10 atau 20 juta, tergantung ketentuan dari perumahan yang kita pilih. Perlu diperhatikan bahwa uang “tanda jadi” tidak akan kembali, apabila kita membatalkan pembelian rumah atau KPR kita tidak memenuhi persyaratan (ditolak). Setelah membayar uang “tanda jadi” kita akan mendapatkan dokumen bukti pembayaran bernama “surat pesanan tanah dan bangunan”.
    • Seminggu kemudian kita harus sudah membayar uang muka atau Down Payment (DP). Biasanya minimal 20% atau 30%. Semakin tinggi DP yang kita bayarkan, maka akan mengurangi beban angsuran KPR rumah bulanan, dan di sisi lain memperbesar peluang kita memperoleh KPR. Minta marketing perumahan untuk membuatkan simulasi besaran ansuran bulanan yang harus kita bayarkan, untuk durasi 5, 10 dan 15 tahun dengan DP yang kita tentukan. 10 tahun mungkin ideal untuk KPR, karena angsuran tidak mencekik seperti halnya bila durasi angsuran 5 tahun, atau bunga bank tidak mencekik bila durasi angsuran 15 tahun.
    • Setelah pembayaran DP kita menunggu proses approval KPR dari bank. Sambil menunggu aproval KPR dari bank, kita akan diminta menandatangani dokumen “Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah dan Bangunan” (PPJBTB). Pelajari dengan baik dan pertanyakan pasal-pasal yang masih membingungkan ke pemasaran perumahan yang mengurus rumah yang kita beli. Tanda tangani surat tersebut bila semua pasal dan ayat sudah kita pahami dan pelajari dengan baik.
    • Beberapa dokumen lain yang kita harus tanda tangani selain PPJBTB misalnya adalah dokumen “tata tertib lingkungan perumahan”, yang berisi peraturan-peraturan dan kewajiban yang harus kita lakukan setelah kita menghuni perumahan tersebut.
    • Apabila KPR lancar, biasanya sekitar 10-30 hari setelah DP, kita sudah bisa akad kredit. Akad kredit adalah titik awal dimulainya KPR kita. Bulan berikutnya kita sudah mulai membayar angsuran bulanan kita. Pada saat akad kredit, biasanya pihak bank dan notaris menawarkan pengajuan peningkatan hak dari Hak Guna Bangunan (HGB) menjadi Hak Milik (HM). Pengurusan Sertifikat Hak Milik (SHM) biasanya memerlukan biaya sekitar Rp 5-6 juta, dan bisa diajukan di awal kredit atau setelah kita menyelesaikan angsuran.
  7. Untuk rumah yang siap huni, biasanya memerlukan waktu 1-2 bulan dari akad kredit, sampai rumah bisa kita tempati (serah terima rumah). Biasanya proses 1-2 bulan itu digunakan untuk: melakukan pembersihan dan pengecatan ulang rumah, pendaftaran PLN, PDAM, Line Telpon, dsb.
  8. Kita mendapatkan waktu garansi kerusakan rumah atau kadang disebut “masa pemeliharaan”, dengan durasi 3-6 bulan dari proses serah terima rumah. Waktu garansi (masa pemeliharaan) itu bisa gunakan untuk komplen dan meminta perbaikan gratis apabila rumah kita bocor, dinding retak atau kerusakan lain.
  9. Sebaiknya dalam masa pemeliharaan, jangan dulu melakukan renovasi rumah secara signifikan, karena itu akan menghilangkan 3-6 bulan garansi kerusakan. Masalah ini biasanya tertulis jelas di PPJBTB.
  10. Jangan lupa untuk menambahkan interior rumah, memasang teralis di pintu dan jendela, serta memasang bak penampungan air dan toren untuk backup bila air PDAM atau sumur tidak lancar. Intinya usahakan mengurus segala keperluan lain berhubungan dengan isi dan desain rumah kita, sebelum kita tempati. Karena setelah kita tempati, proses seperti itu akan relatif lebih repot kita lakukan.
Intinya, jangan pernah menyerah untuk mendapatkan rumah idaman anda :)
sumber : romisatriawahono.net

TIPS MENJUAL RUMAH

TIPS MENJUAL RUMAH

Pengetahuan akan mendorong penjualan rumah lebih cepat. Karenanya anda akan secara bijaksana memahami hal-hal menjual rumah ~ dari cara menetapkan harga yang pantas, melakukan negosiasi sampai kepada harapan yang ingin diperoleh pada saat closing.
Kinilah saatnya mengetahui lebih dalam bagaimana JavaPropertindo.com menjadi agen properti yang akan membantu anda memasarkan dengan cepat dengan harga yang pantas. Anda perlu mengetahui langkah-langkah dan strategi sukses penjualan.
Langkah Pertama : Membuat Rencana Pemasaran
Membuat rencana pemasaran yang memikat merupakan langkah jitu dalam mengundang perhatian calon pembeli. Cara efektif memasarkan properti di Indonesia adalah memasang iklan di koran, memasang papan/spanduk didepan rumah, menempatkan pada situs internet, melakukan open house dan banyak cara lainnya.
Langkah Kedua : Menetapkan Harga
Kegiatan paling penting dalam menjual rumah adalah menetapkan harga yang pantas. Jika harga ditetapkan terlalu rendah, tentu akan merugikan anda; Sebaliknya apabila terlalu tinggi, calon pembeli tidak akan pernah datang bahkan sekedar untuk melihat-lihat. Harga terbaik dapat diperoleh melalui perbandingan rumah-rumah yang baru saja terjual di area rumah anda, mengamati kompetisi dan membaca kecenderungan (trends) dari para pembeli rumah.
Langkah Ketiga : Showtime !
Kini tibalah saatnya anda mengatakan, “rumah saya sudah siap dipasarkan”. Bersihkan semua ruangan dan halaman, buanglah sampah, kalau perlu rumah dicat kembali. Tanyakan kepada kami hal-hal apa lagi yang dapat dilakukan untuk membuat calon pembeli anda terpikat dan mengagumi rumah anda sejak pertama kali menginjakkan kaki didepan pintu.

Langkah Keempat : Jagalah Keselamatan Diri
Dalam beberapa hal, penjualan rumah dapat mengundang kriminalitas. Sebagian dari orang yang berhubungan dengan anda memiliki motif buruk yang membahayakan keselamatan diri dan anggota keluarga anda, paling tidak merusak pribadi dan privasi anda. Tanyakan maksud kedatangannya, kalau perlu sampaikan pertanyaan tertentu, termasuk menanyakan kartu identitas/kartu nama apabila anda memiliki keraguan. Calon pembeli yang datang sendiri perlu ditanyakan siapa yang menghendakinya bertemu dengan anda. Paling tidak, sebuah lapis perlindungan diri telah anda lakukan.
Kunci ruangan khusus anda, simpan barang berharga ditempat khusus. Ingatlah bahwa papan pengumuman “For Sale” didepan rumah, mengundang orang-orang untuk datang. Jangan biarkan anak-anak atau penghuni rumah membuka pintu sembarangan.
Jika anda memiliki binatang peliharaan, jagalah jangan pula sampai mengganggu calon pembeli anda; Pindahkan pula barang-barang berbahaya.
Langkah Kelima : Memberikan Persetujuan
Anda akan mulai melakukan negosiasi ketika calon pembeli telah menyampaikan penawaran harga pembukaan. Percayakan kepada agen properti profesional untuk secara hati-hati melalui tahap ini. Supervisi mereka akan secara komprehensif memberikan anda harga dan cara pembayaran yang tepat serta syarat-syarat apa yang harus dipenuhi kedua belah pihak. Bila anda sudah menyetujui harga yang disampaikan, pastikan bahwa transaksi akan berlangsung pada jadual yang telah disepakati, waktu untuk saling bertemu, menyerahkan sertifikat, menerima uang tanda jadi, mengumpulkan dokumen properti, dan memberi kesempatan calon pembeli untuk mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan rumah yang ditransaksikan.
Dalam proses akhir demikian, kadangkala terjadi negosiasi ulang meskipun harga semula telah disepakati. Hal ini seringkali terjadi karena beberapa informasi tidak saling dikomunikasikan sebelumnya dan salah satu pihak merasa kurang nyaman. Masalah pajak, perbaikan rumah, kelengkapan dokumen biasanya menjadi faktor paling dominan. Jaminan bahwa pembeli akan menerima rumah dalam keadaan bersih merupakan prasyarat mutlak bagi anda untuk memenuhinya. Percayakan kepada kami agar segalanya tidak berakhir dengan kesulitan. Mengurus pembayaran, akta jual-beli dan pindah rumah sekaligus tentu akan merepotkan.
Belum lagi, anda harus mulai memikirkan untuk mencari rumah lain sebagai tempat tinggal baru. JavaPropertindo.com menuntaskan persoalan anda sekaligus bersama-sama!

Tips Menjual Rumah Tanpa Perantara

Ketika anda harus/ingin menjual rumah anda, sendiri tanpa menggunakan seorang agen properti. Ada beberapa tips yang dibutuhkan oleh anda diantaranya :

1. Pasang papan tanda dijual
Untuk menjual rumah anda, anda harus melakukan promosi agar rumah anda diketahui sedang dijual. Cara mudah adalah dengan memasang papan tanda dijual di depan rumah atau dengan memasang spanduk di depan rumah anda. Gunakan papan dan bertulisan yang jelas, dan mudah dibaca, agar orang yang sedang berkendaraan melintas bisa terlihat dengan jelas.

2. Pasang iklan di koran lokal
Anda harus rajin memasang iklan di koran lokal yang terkenal di daerah anda, secara rutin biasanya hari jumat,sabtu, dan minggu. Kenapa hari tersebut biasanya orang yang akan mencari rumah akan melihat koran pada hari tersebut. “Mahal” mungkin pikiran anda, masa sich mau jualan harga rumah jutaan pasang iklan gak mau? mana mau cepat laku….

3. Handphone selalu aktif
Bagi anda yang sudah melaksanakan dua tip diatas. Aktifkan selalu handphone anda, karena setiap saat calon pembeli pasti menanyakan rumah anda. Anda harus bisa mendeskripsikan rumah anda saat ditelepon mulai dari luas tanah dan luas bangunannya, fasilitas dan keunggulan lainnya.

4. Bersihkan rumah anda
Ketika ada pelanggan menelepon, ajak calon pembeli untuk melihat rumah. Yang sebelumnya tentu sudah anda bersih dan rapihkan. Semprot pewangi, jauhkan anak kecil, ajak calon pembeli keliling rumah. Terangkan keunggulan rumah anda. Jika pelanggan terus mengangguk, iya, iya…. biasanya bukan pembeli serius. Tapi jika pelanggan suka dan ada komplain-komplain kecil biasanya ini merupakan pembeli serius. Catat nomor handphone mereka jangan sampai lupa! susah payah anda berpromosi anda harus mencatat ….ingat… calon pembeli yang datang berarti mereka benar-benar sedang mencari rumah. Dan kemungkinan bisa membeli rumah anda.

Tips Menjual Rumah Agar Tidak Kecewa

Anda ingin menjual rumah dengan cepat tapi tidak mau rugi? Berikut ini bisa menjadi panduan yang penting dilakukan sebelum Anda memasang spanduk atau papan "Dijual" di depan rumah.
Anda lihat dan bandingkan rumah Anda dengan rumah tetangga serta di lingkungan. Bayangkan Anda sedang berkompetisi untuk menarik calon pembeli. Apa yang terlintas di benak Anda ketika harus berkompetisi dengan rumah cantik di sebelah atau di ujung jalan depan rumah?
Calon pembeli kemungkinan besar akan memutuskan akan membeli rumah Anda dalam waktu 30 detik setelah memasuki rumah yang terlihat cantik dan rapi.
Belanjakan sedikit untuk mendapatkan nilai jauh lebih tinggi. Ingatlah bahwa kondisi rumah hampir sama pentingnya dengan lokasi. Kebanyakan broker yg berpengalaman setuju bahwa merenovasi atau mendekorasi rumah Anda berhasil memecahkan penjualan dan segala perbaikan itu relatif murah dibanding naiknya nilai jual rumah Anda.
Apabila calon pembeli berpikir bahwa mereka tak perlu melakukan perubahan apapun untuk pindah ke rumah yang akan mereka beli, mereka bersedia membayar lebih. Sebaliknya bila mereka berpikir harus mencat, mengganti plafon, memperbaiki lantai, mereka cenderung untuk menekan harga rumah. Mayoritas pembeli tidak memiliki dana berlebih untuk bisa langsung merenovasi rumah yang baru dibeli.
Kesan pertama mungkin menjadi salah satu aspek utama. Untuk itu, jangan pernah lupa untuk mempercantik dan membenahi interior maupun eksterior rumah. Terutama bagian depan rumah Anda. Terkadang, ungkapan "Jangan menebak isi buku hanya dari sampulnya saja" bisa tidak berlaku dalam kondisi ini.
Usahakanlah agar penampilan bagian depan rumah Anda langsung memikat orang yang melihat. Bagian depan yang tampak bagus dan indah kerap disarankan oleh sejumlah pakar di bidang broker properti.
Cara mempercantik bagian depan rumah antara lain dengan sedikit merenovasi fisik bangunan. Bisa berupa mengecat tembok bagian luar, mengganti plafon teras yang mungkin sudah bocor.
Bisa juga dengan memperbaharui taman. Cara ini diantaranya dengan memangkas tanaman agar lebih terlihat cantik dan tertata rapi. Atau mengganti tanaman yang layu dengan tanaman baru. Jangan lupa, potonglah dahan pohon yang menutupi bagian muka rumah Anda.
Pindahkan pot-pot gantung yang menghalangi cahaya masuk kerumah Anda. Jika di taman depan rumah dipercantik oleh kolam ikan, Anda bisa menguras atau mengganti air kolam ikan agar terlihat lebih jernih.
Bagian dalam rumah juga perlu mendapat sedikit sentuhan. Jangan sampai pembeli mendapat kesan kalau pemilik rumah tidak merawat rumah dengan baik. Untuk itu, sentuhan cita rasa seni bisa diAndalkan. Misalnya, Anda bisa menggantungkan sejumlah lukisan dengan bingkai di tempat kosong dari tembok ruang tamu atau kamar tidur Anda. Patung-patung atau ukiran etnis rasanya bisa menjadi alternatif pemanis di sudut ruang tamu atau ruang keluarga.
Buanglah perabotan yang berukuran besar, apalagi untuk rumah tipe kecil. Untuk rumah semacam ini, furnitur dengan desain minimalis paling sesuai. Calon pembeli umumnya enggan membeli rumah yang terlihat terlalu dipadati begitu banyak barang-barang. Sebab mereka tidak bisa membayangkan punya ruang yang cukup luas untuk tinggal. Anda harus membuat calon pembeli merasa nyaman begitu mereka masuk pertama kali.
Untuk mengakali ruang yang sempit, cermin bisa menjadi solusi terbaik. Dengan harga yang relatif murah, cermin yang terpasang di salah satu bagian tembok ruangan Anda bisa memberi kesan lapang.
Selain itu bau tidak sedap juga bisa menggagalkan penjualan rumah. Contohnya bagaimana rumah yang sangat menarik tapi tidak sukses terjual 'hanya' gara-gara bau hamster dari ruang anak si pemilik rumah.
Terakhir, kalau serius mau menjual rumah, Anda harus mulai mengemasi barang-barang Anda, jangan hanya menyimpan dalam lemari atau laci.

Tips Menjual Rumah Agar Cepat Laku

1.Lakukan ‘Make Over’ rumah
Langkah pertama yang harus dilakukan adalah melakukan pembersihan menyeluruh di setiap sudut rumah, sekaligus untuk mengecek kondisinya. Bila ada bagian rumah yang perlu dibenahi, lakukan perbaikan kecil. Ada baiknya bila anda lakukan pengecatan rumah dan ganti dengan warna-warna yang saat ini sedang tren. Kalau perlu, lakukan “make over” agar tampilan rumah tampak baru. Sebagian besar pembeli (tentunya bukan broker/membeli rumah untuk dijual lagi) tentu ingin membeli rumah yang “siap huni”, bukan rumah yang “siap diperbaiki”.
2.Pasang papan tulisan yang mencolok
Selanjutnya, pasanglah di muka rumah, papan bertuliskan ‘RUMAH DIJUAL ’ atau ‘RUMAH DIJUAL TANPA PERANTARA’ dengan ukuran dan warna yang mencolok sehingga mudah dibaca orang. Jangan lupa cantumkan nomor telepon agar orang bisa lebih mudah menghubungi anda. Jika anda ingin menjual rumah secara langsung, lebih baik pilih tulisan sesuai opsi kedua sehingga anda tidak perlu buang-buang waktu untuk bertemu dengan broker/makelar rumah.

3.Pasang petunjuk arah ke rumah anda
Mudahkan orang untuk menemukan lokasi rumah anda, terutama jika kebetulan rumah anda berada di dalam gang. Pasang papan petunjuk arah ke rumah anda di tempat yang sering dilalui orang dengan tulisan sama dengan poin nomor 2. Bila perlu lengkapi pula dengan peta/denah agar rumah anda “mudah” ditemukan.

4.Iklankan rumah anda
Jangan lupa iklankan rumah anda melalui berbagai cara :
- Pasang Iklan Baris di surat kabar
- Pasang Iklan di Internet
- Tempelkan brosur di tempat umum seperti dekat pasar, halte, sekolah, kampus dll.
Sebaiknya lengkapi iklan anda dengan foto rumah, peta, beserta keunggulan-keunggulan rumah anda misalnya : Bangunan Baru, Lengkap Listrik + Telepon + PDAM, Ada Sumur, Ada Pagar, Ada Kamar Pembantu, Bebas Banjir, Hanya 10 Menit Dari Sekolah XXX, Dekat Terminal, dll. Tapi ingat, upayakan menulis sejujurnya daripada calon pembeli anda malah kecewa...

5.Gunakan Network anda
Ini adalah cara mudah, murah sekaligus kemungkinan berhasilnya transaksi akan lebih besar. Tawarkan saja rumah anda kepada orang-orang yang telah anda kenal selama ini, misalnya : kerabat / famili, tetangga , rekan kerja / relasi bisnis, teman-teman di Mailing List / Website Social Neworking. Karena sudah saling mengenal, umumnya tingkat kepercayaan juga makin besar. Mungkin mereka sedang tidak membutuhkan beli rumah, namun paling tidak mungkin saja mereka akan mereferensikan rumah anda pada network mereka. Jangan lupa memberi mereka reward jika anda mendapat pembeli lewat referensi mereka, demi menjaga hubungan baik anda selama ini.

6.Buat acara semacam ‘open house’ di rumah anda
Sekali-kali, buatlah acara semacam ‘open house’ dengan mengundang netwok anda di rumah yang hendak dijual. Pilih hari yang longgar sehingga banyak orang bisa berkesempatan hadir. Lewat acara ini, minimal mereka bisa melihat-lihat setiap sudut rumah dan memberikan penilaian tentang rumah anda pada orang yang mereka referensikan. Ibarat dealer mobil, minimal anda sudah memberi kesempatan ‘test drive’ pada mereka bukan ?

7.Hubungi agen properti
Tak ada salahnya anda menghubungi agen properti, karena mungkin saja mereka mempunyai klien yang sedang membutuhkan rumah seperti yang hendak anda jual. Tentunya ada komisi yang harus anda sisihkan dari nilai penjualan rumah, yang berkisar antara 2,5 – 5 % tergantung besarnya nominal penjualan.

8.Sediakan nomor telepon yang mudah dihubungi
Usahakan agar anda mudah dihubungi oleh calon pembeli sewaktu-waktu. Jika memang anda tidak menyediakan waktu penuh, berilah tambahan informasi ini pada mereka. Misalnya : Hubungi : 0321-6233363 (Jam 6 – 8 malam)

9.Review Harga Pasaran
Lakukan review atas harga pasaran pada rumah yang anda jual, dengan melihat harga tanah dan rumah di sekitar lokasi. Berilah harga sewajarnya agar kedua belah pihak (penjual dan pembeli) tidak dikecewakan. Jangan sampai rumah anda tidak laku lantaran terlalu mahal, atau sebaliknya anda malah ‘rugi’ karena menjual dengan harga jauh dibawah harga pasaran.
10.Berikan kesan yang baik pada calon pembeli
Tips terakhir, selalu upayakan untuk memberi kesan yang baik pada calon pembeli. Bersikaplah sebagai penjual profesional, yang melayani calon pembeli sebaik mungkin. Anda tentu paham maksudnya bukan ?
Nah, semoga rumah anda lekas laku.

Strategi Bikin Renovasi Ringan di Rumah

ANDA mulai bosan dengan tampilan rumah Anda? Punya dana lebih untuk menciptakan suasana yang lebih fresh dan "hidup"? Silahkan melakukan make over atas rumah Anda sesuai selera serta dana yang tersedia.

Kita tidak boleh menyalahkan perasaan bosan yang memang ada pada diri tiap manusia. Perasaan bosan atau jenuh merupakan sifat ekspresif manusia sebagai insan yang berakal budi. Namun, kebosanan atau kejenuhan yang berkepanjangan dapat mematikan kreativitas dan motivasi seseorang.

Demikian halnya kejenuhan terhadap suasana sekeliling, misalnya suasana rumah (tempat tinggal), yang akan berdampak pada kualitas kehidupan manusianya.

Kemerosotan kualitas kehidupan dengan sendirinya akan menarik ke bawah kualitas kerja dan ide yang bisa kita hasilkan. Mungkin Anda perlu melakukan perombakan di rumah. Ir Wisnu Brata dari Mitra Graha Asri Mandiri memberikan saran beberapa perombakan yang dapat Anda lakukan agar hidup Anda lebih menyegarkan:


Mengganti Pagar

Berdasarkan lokasinya yang berada di garis depan, tentu saja pagar memiliki nilai tambah dalam meningkatkan karakter sebuah rumah apabila dirancang sesuai keinginan serta selera pemilik rumah. Kesan yang ingin diciptakan terhadap orang yang lewat di depan rumah dan melihat pagar Anda pun bisa dipilih. Kalau pagarnya bagus dan menarik, tentu akan membuat orang yang melihat langsung tertarik untuk melihat lebih jauh ke dalam.

Desain pagar rumah mungil sebaiknya jangan terlalu rumit dan berwarna-warni. Pilihlah bentuk yang ramping, sederhana, dan proporsional terhadap rumah. Ukuran pagar yang tinggi, besar, serta terlihat "gagah" akan bagus dan pas untuk rumah yang besar serta luas seperti di perumahan elit. Sebab, walaupun pagar tinggi, tapi karena rumahnya juga besar, maka pandangan terhadap rumah akan tetap terlihat jelas dari luar. Sedangkan untuk rumah tipe mungil, sebaiknya tidak menggunakan pagar yang tinggi. Nanti rumah malah akan tertutup semua. Pilih saja pagar yang juga mungil atau transparan.


Mengubah Taman Depan

Taman sebagai representasi alam dapat Anda hadirkan ke dalam rumah. Anda bisa menghadirkan suasana alami dengan cara membuat taman, baik di depan, di belakang, maupun di samping rumah. Sebaiknya pilih tanaman yang mudah pemeliharaan serta perawatannya. Perlu diperhatikan pula seberapa cepat tanaman itu tumbuh dan berkembang, plus berapa banyak tanaman itu membutuhkan sinar matahari maupun air agar mampu tumbuh secara optimal. Dengan demikian, Anda dapat memutuskan apakah ingin menggunakan tukang kebun khusus atau tidak untuk tahap pemeliharaannya.


Mengganti Kusen

Jika bentuk kusen pintu Anda sudah terlihat ketinggalan zaman, penggantian kusen bisa menjadi alternatif. Pemilihan jenis kusen pintu yang digunakan pada sebuah rumah dapat memberi image terhadap penghuni rumah tersebut. Apakah ramah, hangat, dan terbuka atau angkuh, dingin, dan tertutup?

Untuk ekstremnya, Anda bisa mengambil contoh sebuah pintu berwarna putih dengan material yang terbuat dari aluminium dan kaca transparan, tentu itu akan memberi kesan yang terbuka sekaligus ramah. Sebaliknya, sebuah pintu pelat baja tanpa rongga bercat hitam akan memberi kesan kokoh, kaku, dan tertutup. Kesan kokoh dan besar juga dapat diciptakan dengan cara memberikan architrave di kedua sisinya sehingga pintu menjadi tampak lebih besar dari aslinya. Penggabungan dengan elemen lain, seumpama dinding batu alam ataupun granit yang berkarakter keras, akan membantu menciptakan karakter kaku serta kokoh terhadap pintu utama.


Mengubah Warna Cat

Warna merupakan salah satu elemen penting dalam kehidupan kita karena warna dapat mengubah mood atau perasaan seseorang, menciptakan suasana, dan meningkatkan gairah atau semangat bekerja. Sebagaimana yang biasa dijumpai pada makhluk dan tumbuhan yang ada di alam ini, secara umum kita dapat memilih menggunakan warna demi mencapai dua keadaan.

Yang pertama untuk menyamarkan, dan yang kedua adalah mengekspos, menarik perhatian, atau menonjolkan suatu keadaan terhadap lingkungannya. Jadi, guna menciptakan suasana yang lebih baru, namun dengan cara yang paling mudah dilakukan dan memiliki nilai ekonomis tinggi, maka ubahlah warna cat rumah Anda. Hal tersebut lebih sering dilakukan jika kita mulai bosan dengan tampilan rumah, namun kita tidak ingin mengeluarkan dana yang terlalu besar.


Mengubah Material Fasad

Sebagai tampak eksterior, alangkah baik jika Anda menggunakan material yang relatif tahan terhadap cuaca. Pilihlah batu alam yang memiliki porositas/lubang-lubang yang kecil serta berkarakter keras seperti batu andesit, granit, ataupun batu kali. Hal itu akan mengurangi kemungkinan rusak, berjamur, dan berlumut. Jangan lupa untuk memberikan lapisan/coating khusus batu alam, sehingga warnanya tetap natural serta tidak mudah pudar sepanjang tahun akibat kelembapan dan panas matahari.

Untuk tampilan beton ekspos atau bata ekspos, sebaiknya dilapisi coating. Demikian pula pemilihan jenis bata yang digunakan untuk ekspos tentu berbeda dengan batu bata biasa. Untuk tampilan yang memiliki acian dapat menggunakan cat eksterior waterproof yang bisa dengan mudah diperoleh di toko material terdekat. Tak lupa, untuk tampak samping dan belakang diberi lapisan cat waterproof guna menghindari meresapnya air yang dapat mengakibatkan kerusakan.

Untuk penggunakan keramik, marmer, ataupun granit, Anda dapat memilih yang relatif kasar permukaannya agar tidak licin namun mudah dibersihkan. Pilihlah yang sedikit lebih baik mutunya, sehingga tidak mudah rusak serta pudar warnanya. Lebih baik lagi jika menggunakan homogeneus tile, marmer, atau granit yang relatif tahan lama. Semua hal di atas akhirnya bakal dikembalikan lagi ke diri Anda masing-masing. Lepas dari masalah kecocokan dan selera, nuansa baru yang muncul di sekeliling kita senantiasa akan memberi spirit serta nuansa baru yang identik plus kental dengan hal-hal kebersihan, pembaruan, juga semangat kreatif.
(Koran SI/Koran SI/tty)

sumber : okezone.com

Pertanyaan tentang Kerjasama Lahan

19 TOP PERTANYAAN
YANG BIASA DITANYAKAN OLEH " PARTNER " ATAU " PEMILIK LAHAN "



1.      SIAPA SELARAS REALTY ?
►► SELARAS REALTY sebagai Investor dan Focus pada Lahan Anda
2.      KERJASAMA   APAKAH   YANG   DITAWARKAN   OLEH   SELARAS REALTY DENGAN PEMILIK LAHAN ?
►►    SELARAS REALTY menawarkan kerjasama dengan Pemilik Lahan sebagaimana  SELARAS REALTY sebagai Investor dan Manajement Pengelolaan yang bertugas mengolah tanah sehingga tanah tersebut dapat dijual dengan nilai yang sangat tinggi dan dapat menguntungkan kedua be/ah pihak, sehingga keuntungan yang didapat bisa diinvestasikan kembali dengan Pemilik Lahan yang baru.
3.      DALAM BENTUK BAGAIMANA MENGOLAH TANAH TERSEBUT SEHINGGA MEMPUNYAI NILAI YANG SANGAT TINGGI ?
►►     Tanah tersebut diolah tergantung dari kesepakatan Pemilik Lahan dengan SELARAS REALTY. Bisa dalam bentuk Pembangunan Rumah / Town House / Ruko yang tentunya sudah dibuat sedemikian rupa sarana dan prasaranya sehinga sangat marketable dengan harga tinggi.
4.      APAKAH PEMILIK LAHAN DIHARUSKAN MENGELUARKAN DANA SEBAGAI MODAL ?
►►     Tidak sama sekali, Pemilik tanah tidak perlu mengeluarkan dana satu rupiahpun.
5.      APA MODAL YANG DIKELUARKAN OLEH SELARAS REALTY ?
►►    Modal yang dikeluarkan oleh SELARAS REALTY meliputi :
1. Pembangunan Unit Rumah / Town House . Ruko dari mulai Awal Pondasi hingga Serah Terima Kunci kepada Calon Konsumen.
2. Pembangunan Sarana, Prasarana & Fasilitas Lahan, meliputi: saluran air, jalan, pagar, posjaga, taman, penerangan dan pembangunan sarana lainnya.
3.Biaya Biaya Perizinan baik PEMDA, BPN dll
6. APAKAH DENGAN ADANYA KERJASAMA INI TANAH TERSEBUT DIAMBIL ALIH OLEH SELARAS REALTY ?
►►     Tentu tidak sama sekali, Lahan dan Tanah tersebut tidak akan pernah diambil alih oleh SELARAS REALTY, tetap milik Pemilik Lahan.
7. SIAPAKAH     YANG      MENANDATANGANI     PENJUALAN      KAVLING     / BANGUNAN RUMAH TERSEBUT SETIAP ADA TRANSAKSI ?
►►        Tentunya Pemilik Lahan, didampingi oleh Pihak SELARAS REALTY.
8. LALU BAGAIMANA DALAM PENGIKATAN KERJASAMANYA AGAR TIDAK ADA YANG DIRUGIKAN UNTUK KEDUA BELAH PIHAK ?
►► Bisa dilihat da/am Lamp/ran Bab Perjanjian Pembangunan dibuat penandatanganan kerjasama antara SELARAS REALTY dengan Pemilik Lahan dihadapan NOTARIS yang ditunjuk oleh bersama.
9. APAKAH   PEMBAGIAN   LABA   HASIL   PENJUALAN   SETIAP   UNIT TOWN HOUSE/ RUMAH  HARUS MENUNGGU SAMPAI PERJANJIAN KERJASAMA SELESAI ?
►►     Tidak, setiap terjadi transaksi antara Konsumen atas kavling yang dipilih, Laba dan Modal perkavling dibagikan langsung berdasarkan porsi persentase saham masing-masing.
10. DANA  HASIL     PENJUALAN     YANG     DITERIMA,   MASUK KE  REKENING MANA?
►►       Masuk ke da/am Rekening Joint Account (Account bersama)   antara Pemilik Lahan dengan SELARAS REALTY. Dan yang berhak mengeluarkan adalah pemilik kedua tanda tangan tersebut.
11.    SELAMA MASA PEMBANGUNAN SARANA DAN RUMAH SERTA PEMASARAN, SERTIFIKAT TANAH TERSEBUT BERADA DI TANGAN SIAPA ?
►►        Sertifikat Tanah tersebut berada ditangan NOTARIS yang ditunjuk bersama. Dan penguruasan Akte Jual Beli serta Pemecahan Sertifikat di proses oleh Notaris yang ditunjuk bersama pula.
12.    SYARAT-SYARAT APAKAH UNTUK DAPAT BEKERJASAMA DENGAN SELARAS REALTY ?
 1. Lahan tersebut sudah dilakukan Study Kelayakan Usaha.
2.  Lahan tersebut telah lolos dalam S.K.U.(Tidak banjir)
3.  Surat Tanahnya harus sertifikat Hak Milik/ HGB belum habis, apabila tanahnya girik, harus di proses sertipikat terlebih dahulu
4.  Milik Pribadi dan tidak dalam keaadaan sengketa. Dengan syarat:
-> Dibuatkan Surat Pernyataan yang menerangkan telah lunas kewajiban-kewajiban Pemilik Lahan sebelumnya, seperti : PBB, HGB yang masih berlaku.
5. Perencanaan tata kota untuk hunian
13.    BOLEHKAN PEMILIK LAHAN MENJUAL BAGIAN KAVLING ATAU MEMBANGUN SECARA PRIBADI SELAMA MASA KERJASAMA BERLANGSUNG ?
►►       Pemilik Lahan tidak diperbolehkan selama masa kerjasama berlangsung menjual bagian kavling atau membangun untuk keperluan pribadi.
14.    KAPAN WAKTU KERJASAMA AKAN BERAKHIR ?
►►        Minimal  1 (satu)  tahun  masa  kerjasama dihitung mulai dari setelah sarana, prasarana dan perijinan selesai dikerjakan.

Rumah Dijual di Kebagusan 3 jakarta selatan

Rumah Dijual di Kebagusan 3 JAKARTA SELATAN 

.....GRIYA KEBAGUSAN 3.....
========================================================

Griya Kebagusan 3 merupakan cluster 4 rumah ekslusif dengan desain modern minimalis.  Nuansa Asri terletak di tengah Paru-paru kota Jakarta.  Lokasi Sangat Strategis di wilayah Jakarta Selatan, sangat dekat dengan Kebun Binatang Ragunan, dengan akses Tol TB Simatupang dan Gedung Perkantoran.  Griya Kebagusan 3, dikelilingi oleh Perumahan Perumahan Ekslusif lain disekitarnya sehingga menambah kenyamanan dan keamanan bagi setiap penghuninya. 

  
 Rumah 1 . Type 54 Luas Tanah 74

 Rumah 1 . Type 60 Luas Tanah 83

 Rumah 1 . Type 56 Luas Tanah 71

 Rumah 1 . Type 58 Luas Tanah 75




 

Tips Memilih Cat Berkualitas

KOMPAS.com - Soal kualitas, tampaknya memang idiom. "Ada harga ada barang" yang kerap diucapkan para pedagang, ada benarnya juga.

"Barang mahal biasanya bagus". Logikanya, cat yang berkualitas baik pasti dibuat dari bahan-bahan berkualitas yang harganya berbeda juga. Selain itu, kandungan zat-zat tambahan (additive) yang semakin lengkap tentu akan membuat harga jadi lebih tinggi dan menyempurnakan kualitas cat.


Misalnya, dalam hal kehalusan cat, kemampuan menutupi retak rambut, kemampuan dibersihkan dari noda, kelenturan lapisan cat, juga kemudahan aplikasinya.

Cat yang berkualitas minimal mempunyai empat fungsi yang harus dimiliki diantaranya daya sebar, daya tutup, mudah dalam pengaplikasiannya, dan aman bagi kesehatan lingkungan.

Memang semakin tinggi kualitas cat, maka harganya pun akan semakin mahal, karena disamping keempat hal pokok diatas, cat yang berkualitas akan memiliki nilai tambah seperti daya tahan terhadap cuaca, anti jamur, tidak memudar (anti-fading), mudah dibersihkan (washable), dapat menutup retak rambut (cover hair line crack) serta tambahan pengharum (fragnance).

Cat juga harus aman, bila memilih cat misalnya, kita harus memilih yang mengandung bahan-bahan yang tidak beracun dan yang tentunya aman bagi kesehatan manusia. Selain itu harus ramah lingkungan, tidak berbau dan mengandung kadar VOC (Volatile Organic Compound) yang rendah. VOC adalah organik yang mudah menguap pada saat cat diaplikasikan dan bersifat mengganggu pernafasan bila terhirup.

Biasanya perusahaan cat yang memiliki sertifikat Singapore Green Label telah memenuhi uji baku mutu VOC dan menerapkan standar ramah lingkungan tidak hanya diterapkan pada produknya, tetapi juga diterapkan pada proses produksi di pabrik hingga pengolahan limbahnya yang diaudit secara berkala oleh kementerian lingkungan hidup.

Tuesday, May 31, 2011

TIPS MERAWAT RUMAH

Karpet merupakan salah satu perlengkapan di rumah yang perlu penanganan khusus dalam merawatnya. Cara-cara perawatan yang kurang tepat bisa membuat karpet bertambah kotor dan mudah rusak.

Bersihkan karpet Anda dengan cara yang tepat agar selalu awet. Berikut ini tipsnya, seperti dikutip dari Helium:

1. Bersihkan Sesering Mungkin
Karpet harus sering dibersihkan menggunakan penyedot debu/vacuum cleaner, terutama jika Anda baru saja memasang karpet. Meski tampak bersih, serat-serat pada karpet bisa tercampur dengan debu dan kotoran. Jika dibiarkan terlalu lama, kotoran akan menumpuk. Selain tidak baik untuk kesehatan, kotoran yang menumpuk juga akan lebih cepat merusak karpet.

Bersihkan karpet dengan vacuum cleaner minimal seminggu sekali. Fokuskan pada daerah yang sering dilewati orang, karena biasanya kotoran paling banyak menempel di area tersebut.

2. Jangan Berjalan dengan Kaki Telanjang
Banyak orang beranggapan bahwa berjalan di rumah tanpa alas kaki bisa membuat karpet bersih lebih lama. Namun anggapan itu tak sepenuhnya benar. Kaki mengeluarkan keringat dan minyak. Saat bersentuhan dengan karpet, minyak dan keringat menempel pada karpet sehingga menyebabkan debu dan kotoran mudah melekat. Sebaiknya kenakan kaus kaki atau slippers saat berjalan di atas karpet.

3. Jangan Cuci Karpet dengan Sabun
Sebaiknya jangan cuci karpet Anda dengan deterjen atau cairan pembersih yang mengandung sabun. Busa yang dihasilkan sabun akan meninggalkan sisa-sisa residu yang justru akan mengikat lebih banyak debu di karpet.
Selain itu, residu sabun yang tertinggal juga bisa melemahkan serat karpet sehingga membuat karpet mudah robek atau rusak.

Bahan paling tepat untuk membersihkan karpet tanpa merusaknya, ternyata cukup mudah didapat, yaitu cuka putih. Campurkan satu botol cuka dengan satu galon air. Siramkan campuran tersebut ke atas karpet, sikat sebentar, lalu bilas dengan air bersih.
Jangan khawatir rumah Anda akan berbau cuka, karena baunya akan hilang dalam 24 jam. Hanya pastikan karpet Anda tidak dalam keadaan lembab terlalu lama.

Menilai Rumah yang akan Dijual atau Dibeli

Ketika anda dilapangan sedang mencari rumah idaman anda, atau sedang membaca brosur-brosur yang anda minta saat pameran properti.

Anda melihat banyak sekali rumah yang ditawarkan. Pasti anda akan membandingkan satu rumah dengan rumah yang lainnya.
Ada beberapa tips untuk menilai rumah yang akan anda beli, apakah harga rumah tersebut kemahalan / murah. Penilaian kasar bisa anda lakukan dengan menghitung dari Luas Tanah (LT) dan Luas Bangunan(LB). Misal dijual rumah dengan spesifikasi LT/LB : 100 / 200 m2. Ini berarti luas tanah 100 m2 dan bangunannanya merupakan bangunan dua lantai dengan luas 200 m2.
Untuk menghitung harga rumah tersebut anda harus mencari tahu harga tanah di daerah tersebut. Dan untuk menilai rumah anda bisa melihat dari kondisi rumah. Untuk menilai bangunan perlu ada pengalaman anda harus taksir per meternya berapa, anda bisa menanyakan ke orang bangunan / kontruksi. Atau para rekan-rekan Agen Property biasanya melakukan penilaian khusus untuk harga bangunan dengan melihat : kondisi fisik, jenis material yang digunakan (konstruksi dining, jenis keramik,plint-an,jenis genteng dan atap/plafon,dll), fasilitas tambahan (line telepon,daya listrik,kolam renang,kapasitas parkiran,dll). 

Selanjutnya untuk menilai harga rumah tersebut tinggal menggunakan rumus berikut:
Harga bangunan = Luas bangunan x harga bangunan per m2
Harga tanah = Luas tanah x harga tanah per m2
Total dari harga bangunan dan harga tanah adalah merupakan harga kasar dari rumah tersebut. 
Dengan menghitung seperti ini, anda bisa memastikan bahwa rumah yang dijual tersebut harganya di atas harga pasar atau harganya miring.

Friday, May 27, 2011

TIPS RENOVASI RUMAH DENGAN HEMAT

TIPS RENOVASI RUMAH DENGAN HEMAT

Apa saja tips untuk renovasi rumah dengan hemat? Berikut ini beberapa tips untuk renovasi rumah dengan hemat dan berkualitas:
  • Tentukan konsep tentang renovasi secara matang

    Pada tahap ini, kita menentukan bagian rumah mana saja yang ingin kita perbaiki, bagaimana desainnya, apakah kita akan menggunakan kembali material lama atau tidak. Bila ingin menggunakan material lama tentu harus dibongkar secara hati-hati agar tidak rusak. Sedangkan menentukan desain berguna agar hasilnya sesuai dengan yang kita inginkan. Karena bila hasil tidak sesuai, kita harus membongkarnya sehingga biaya yang dikeluarkan lebih banyak. Dengan mengetahui konsep dengan matang juga membantu tukang mengerjakan dengan lebih cepat.
  • Tentukan bahan bangunan dan kualitas material bangunan yang akan digunakan

    Bila memang dana kita terbatas, tidak ada salahnya kita menggunakan barang-barang berkualitas sedang atau barang bekas. Bila kita memilih dengan cermat, kita dapat menemukan barang bekas tapi berkualitas baik.

    Penggunaan barang-barang berkualitas sedang misalnya untuk keramik lantai, kayu-kayu, kusen, atau cat interior. Keramik yang dipasang dengan teknik yang baik dapat menghasilkan lantai yang indah walaupun menggunakan keramik kualitas sedang. Sedangkan bagian-bagian yang wajib menggunakan barang-barang dengan kualitas baik adalah pada bagian fondasi rumah, pipa air yang ditanam, struktur bangunan, rangka atap. Dapat dibayangkan bila pada bagian tadi terjadi kebocoran atau rusak, tentu kita harus membongkar lagi yang berarti perlu mengeluarkan uang lagi. Untuk cat eksterior juga disarankan menggunakan kualitas baik karena bagian luar rumah biasanya terkena hujan, teriknya matahari atau udara lembab.
  • Menghilangkan satu bagian pekerjaan renovasi

    Yang dimaksud disini adalah kita tidak melakukan satu bagian pekerjaan, sehingga waktu yang digunakan lebih cepat dan dapat menghemat biaya. Misalnya : Tembok tanpa diplester yang dapat membuat tembok tampak alami, atau mengecat tanpa di plamur.
  • Pemilihan cara pembayaran

    Cara pembayaran umumnya terbagi dua, yaitu borongan dan harian. Bila memang kita sudah pasti apa yang akan direnovasi dan kita sudah mengetahui konsep renovasi secara matang, maka lebih baik kita menggunakan sistem borongan. Sebaliknya, bila konsep renovasi kita belum jelas kita dapat membayar tukang secara harian.
  • Pilih waktu yang tepat untuk renovasi

    Renovasi sebaiknya jangan dilakukan saat musim hujan, karena pada musim ini tukang yang mengerjakan dapat menemui kesulitan. Selain itu, untuk bagian yang berada di luar yang sedang direnovasi menjadi sulit kering dan bahkan bisa menjadi rusak.

Dengan menerapkan jurus-jurus tadi, semoga kita bisa menghemat biaya tapi tidak mengurangi keindahan rumah.

TIPS MEMBELI RUMAH SECOND (BEKAS)

TIPS MEMBELI RUMAH SECOND (BEKAS)

1.Usahakan untuk membeli rumah dari pemiliknya sendiri. Cara membeli rumah second yang terbaik adalah langsung dari pemiliknya sendiri/tanpa perantara, karena disana anda bisa memperoleh informasi secara detail tentang rumah yang hendak dibeli. Selain itu dengan membeli langsung, harganya akan lebih murah karena penjual tidak perlu memberi komisi kepada broker/perantara.

2.Pilih broker/perantara yang tepat. Jika terpaksa anda harus membeli rumah melalui jasa broker/perantara, maka pilih broker yang sudah anda kenal/bisa anda percaya. Alternatif lain adalah dengan meminta referensi broker property dari saudara/relasi-relasi anda. Jika tidak, sebaiknya gunakan jasa broker porperty terkenal yang sudah memiliki kredibilitas baik, yang akan sangat membantu saat pengurusan dokumen jual beli, bahkan saat pengajuan KPR seandainya anda berencana membeli rumah tersebut dengan cara mencicil ke bank.

3.Tanyakan usia bangunan rumah. Secara sederhana anda bisa mengklasifikasi usia bangunan rumah yaitu : baru (kurang dari 10 tahun), sedang (10 s/d 20 tahun) dan tua (lebih dari 20 tahun). Jika pernah dilakukan renovasi, tanyakan kapan terakhir kali dilakukan renovasi. Tentunya ini bukan patokan baku, karena tentu akan sangat dipengaruhi oleh kualitas bahan bangunan, tipe struktur dan kualitas pengerjaan yang dipergunakan pada rumah tersebut. Yang jelas, semakin tua usia bangunan maka performa-nya semakin menurun, dan berarti anda harus bersiap menganggarkan dana untuk merenovasi rumah tersebut.

4.Periksa kondisi fisik rumah. Periksa secara detail kondisi fisik rumah pada setiap bagian-bagiannya, bila perlu buat check list agar lebih mudah dalam melakukan pemeriksaan. Akan lebih baik jika anda mengajak kontraktor untuk menilai kondisi rumah saat ini. Beberapa hal yang harus anda perhatikan antara lain :
- Kondisi struktur rumah, periksalah barangkali ada retak-retak di pondasi, dinding, kolom dan balok
- Periksalah dinding, barangkali ada flek-fek bekas rembesan air tanah
- Periksa kualitas lantai, apa masih baik atau sudah mengalami penurunan/retak-retak lantai
- Periksalah barangkali ada bekas-bekas serangan rayap pada kusen, jendela, pintu, plafon dan atap rumah.
- Pastikan bahwa struktur atap masih dalam kondisi baik, lihatlah barangkali ada balok/gording yang keropos, atau kebocoran serius pada talang
- Jangan lupa cek pula kondisi jaringan listrik PLN di rumah, masih baik atau sudah awut-awutan
- Apakah kualitas airnya masih layak, dan cek pula jaringan air apa masih dalam kondisi baik
- Rasakan kondisi ruangan-ruangan, apakah segar, lembab atau malah terasa gerah ?

5.Cek lingkungan sekitar rumah. Dapatkan informasi tentang kondisi lingkungan sekitar rumah, terutama jika rumah itu hendak anda tempati bersama keluarga. Jangan sampai anda kecewa karena ternyata lokasi rumah tersebut sulit diakses, rawan keamanan, jauh dari sarana pendidikan atau bahkan ternyata sering kebanjiran !!

6.Cek dokumen kelengkapan rumah. Periksalah keaslian sertifikat rumah (SHM), sertifikat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB), bukti Pajak Bumi Bangunan (PBB) dan kemudian lakukan cross check pada semua dokumen tersebut. Apabila ternyata nama yang tertera disitu tidak sama dengan nama penjual rumah, tanyakan status hubungannya. Bila katanya belum dilakukan proses Balik Nama, mintalah Akta Jual Beli yang sah atas rumah tersebut. Untuk rumah yang berstatus harta warisan, tanyakan berapa banyak ahli waris sahnya. Poin ini penting sekali buat anda, demi menghindari masalah hukum yang tidak diinginkan di kemudian hari.

7.Cek harga. Carilah informasi sebanyak mungkin tentang harga pasaran tanah dan rumah di sekitar lokasi rumah tersebut, sehingga anda bisa melakukan penawaran dalam kisaran harga yang sewajarnya. Terlebih-lebih jika anda berencana membeli rumah tersebut untuk kemudian menjualnya lagi.

Nah, semoga beberapa tips di atas bisa bermanfaat bagi Anda. Selamat membeli rumah !

Tips Membeli Rumah dengan KPR

TIPS MEMBELI RUMAH DENGAN KPR

Kita dapat membeli rumah baik secara tunai maupun kredit, namun persentase orang yang memiliki dana tunai untuk membeli rumah tidaklah banyak. Mayoritas adalah pembeli rumah secara kredit.

Selama ini gencar ditawarkan rumah baru yang dibangun oleh developer, padahal kita juga bisa memanfaatkan kredit dari bank untuk membeli rumah yang sudah pernah ditempati atau rumah yang dibangun oleh perorangan. Keuntungannya adalah, kita bisa mendapatkan rumah dengan tanah dan bangunan yang lebih luas daripada rumah yang dibangun developer
dengan harga relatif sama atau malah lebih murah. Pengalaman saya, saya bisa mendapatkan rumah dengan luas tanah 165 M2 dan luas bangunan 130 M2 dengan biaya yang lebih murah daripada rumah yang dibangun developer dengan luas tanah hanya 105 M2 dan luas bangunan 90 M2.

Bagi bank, persyaratan pengajuan kredit hampir sama baik untuk rumah baru maupun rumah yang sudah pernah ditempati. Prinsipnya, bank menyediakan dana dengan jaminan properti yang akan dibeli.
Berikut adalah syarat-syarat yang perlu dipersiapkan jika ingin mengajukan kredit pada bank baik untuk pembelian rumah :
  1. Fotocopy KTP dan aslinya (untuk dibandingkan. Dibutuhkan saat akad kredit. Jangan sampai punya fotocopy KTP tapi yang asli hilang :-D )
  2. Slip gaji asli 3 bulan terakhir
  3. Catatan rekening Bank (jika menggunakan Bank BCA, bisa melakukan print-out mutasi rekening 3 bulan terakhir melalui Klik BCA)
  4. Surat keterangan bekerja dari perusahaan
  5. Kartu Keluarga
  6. Surat Nikah (bagi yang sudah menikah. Kalau yang belum, lekaslah menikah. Sesungguhnya menikah itu membawa kebahagiaan, hihihi... )
Jika bukan rumah baru (untuk rumah baru biasanya sudah disiapkan oleh pihak developer) :

   1. Sertifikat tanah
   2. IMB
   3. PBB

Salah satu syarat utama yang harus kita perhitungkan adalah maksimal cicilan tidak boleh melebihi 1/3 dari total pendapatan. Jika estimasi cicilan sebesar 1 juta rupiah, pendapatan kita harus 3 juta rupiah atau lebih. Bank juga akan menilai apakah kita memiliki hutang dari pihak lain (kartu kredit, pinjaman dari bank lain, potongan gaji dari perusahaan) dan hutang-hutang tersebut akan mempengaruhi jumlah maksimal kredit yang bisa dikucurkan oleh bank.

Jangan sekali-kali berbohong mengenai jumlah hutang pada pihak ketiga, misalnya soal hutang kartu kredit dan hutang ke lembaga lainnya. Bank memiliki hak dan kemampuan menelusuri data hutang yang dihimpun oleh Bank Indonesia. Jika nama anda disearch, daftar hutang-hutang anda akan segera dilist dan akan diketahui riwayat pembayarannya, apakah anda pernah gagal bayar (default), lancar atau malah pernah menunggak pembayaran.

Jangan juga melakukan manipulasi angka nilai gaji. Jikapun ini dilakukan, lakukanlah secara professional, :-). Jika gaji sebesar 100 ribu misalnya, jangan menulisnya menjadi 300 ribu dengan harapan pihak Bank mau menyetujuinya, padahal data transfer gaji dari perusahaan tidak pernah menunjukkan angka demikian. Saya sangat merekomendasikan untuk tidak mengubah besaran gaji. Saya sendiri berpendapat, sesuatu yang diawali dengan cara yang kurang baik akan melalui jalan yang berliku.

Jika gaji kita tidak mencukupi tapi kita sudah menikah (hehehe, jangan menuduh saya menyarankan untuk meminjam uang pada suami/isteri atau mertua), kita bisa menggunakan metode joint income. Artinya, pendapatan kita akan digabungkan dengan pendapatan pasangan. Jika gaji kita Rp. 1 juta dan gaji isteri Rp. 1 juta, maka total pendapatan kita bisa mencapai 2 juta. Ini artinya, cicilan sebesar Rp. 600 ribu masih bisa dicover dibandingkan cicilan sebesar Rp. 300 ribu jika gaji kita yang dijadikan sebagai bahan pengajuan kredit.

Ingat, perhitungkan juga pengeluaran yang anda keluarkan untuk biaya hidup bulanan. Mungkin saja gaji anda 3X dari jumlah cicilan namun ternyata pengeluaran mencapai 2/3 dari gaji tiap bulannya, entah itu untuk biaya pendidikan, makan minum, perawatan rumah dan lain-lain. Selain membuat bank ragu, hal ini akan membuat hidup anda tidak nyaman. Bagaimana bisa nyaman jika 1 hari setelah terima gaji yang tersisa hanya slipnya saja :-).

Cicilan KPR

Berapa Idealnya Cicilan KPR Properti Anda?



Mari berhitung. Kira-kira berapa jumlah yang cukup baik untuk cicilan Anda, agar keuangan Anda tetap sehat?

Kalau sudah memiliki keinginan yang sangat besar untuk membeli properti, kita kadang lupa bahwa keuangan kita memiliki batas sehingga terlalu memaksakan diri. Lalu tibalah masa ketika ekonomi sulit hingga kita juga bermasalah dalam melunasi cicilan tersebut. Bagaimana caranya agar bisa terhindar? Salah satunya adalah menghitung cermat cicilan dalam batas ideal umum.
One thing for sure, saya selalu merekomendasikan agar total cicilan per bulan tidak lebih dari 30% penghasilan yang diterima. Tentu saja ada alasan mengapa sampai perlu diberikan batasan tersebut. Beberapa alasan diantaranya adalah:

  • Hidup Anda tidak melulu hanya hutang. Bayangkan jika total hutang Anda lebih dari 30%, ini bisa berarti bahwa hidup Anda sebagian besar dikendalikan oleh hutang.
  • Bertambahnya porsi hutang tentu saja akan menguras kemampuan kita untuk menyisihkan dan jelas mempengaruhi cash flow. Apalagi jika hutang ini hutang konsumtif yang tidak membuat Anda sejahtera nantinya.
  • Ada beberapa jenis hutang yang bunganya bisa berubah sewaktu-waktu. Yang menjadi masalah adalah penghasilan Anda belum tentu akan ikut berubah saat itu juga. Jadi, mengontrol hutang adalah salah satu solusi untuk menghadapi masalah ini.

Banyak orang yang sering bertanya pada saya, apa maksud dari maksimal 30%? Dihitung dari mana? Seperti yang dikatakan di awal, 30% itu total lho. Jadi jangan cuma menghitung satu hutang saja.
Saya coba kasih ilustrasinya. Misalnya, ada seorang keluarga muda dengan penghasilan 5 juta perbulan suami istri. Ini adalah penghasilan tetap, karena memang keduanya bekerja sebagai karyawan. Mereka ingin memiliki rumah sederhana tahun ini. Setelah dihitung-hitung, 30% dari total penghasilan berarti mereka bisa mengusahakan untuk mengambil Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan cicilan 1,5 juta per bulannya. Apa benar? Eits, nanti dulu. Ternyata, suami punya cicilan motor yang belum selesai Rp 500 ribu per bulan. Baru selesai kira-kira dua tahun lagi. Dan ternyata si istri pernah membeli handphone dengan cara mencicil Rp 200 ribu per bulan via kartu kredit, yang baru akan selesai 6 bulan lagi. Kalau begitu berapa sebaiknya nilai cicilan KPR keluarga tersebut? Mari kita hitung:

Maksimal cicilan 30% dari total penghasilan = hutang kartu kredit + hutang motor + hutang KPR.
Dari perhitungan diatas, bisa diketahui bahwa hutang KPR keluarga tersebut sebaiknya tidak lebih dari Rp 800 ribu per bulannya, dan bukan Rp 1,5 juta. Wah, ternyata jumlah ideal cicilan KPRnya jauh lebih kecil dari yang diperkirakan di awal.

Nah, untuk memudahkan perhitungan ini, ada beberapa tips yang dapat dilakukan saat menghitung jumlah cicilan ideal KPR Anda:
  1. Catat semua hutang saat ini, termasuk hutang ke orangtua atau teman. Yang perlu dicatat adalah besarnya cicilan masing-masing hutang, sisa waktu untuk mencicil, tipe cicilan dan pemberlakuan bunga.
  2. Catat semua rencana pengeluaran yang akan memicu hutang di masa depan dan waktu mulai hutang tersebut.
  3. Jumlahkan semua cicilan hutang yang sedang berjalan saat ini. Hitung sisa porsi yang dapat digunakan untuk cicilan KPR.
  4. Atur strategi agar pengeluaran hutang masa kini dan yang akan datang agar bisa berjalan secara sinkron. Misalnya: jika ternyata porsi cicilan KPR sangat kecil, coba evaluasi hutang yang sebaiknya diselesaikan dalam waktu cepat, terutama hutang untuk barang-barang konsumtif dan harganya turun. Setelah hutang tersebut dilunasi, Anda bisa menambahkan alokasinya dalam porsi cicilan KPR. Begitu pula ketika ada tambahan penghasilan.
  5. Lakukan evaluasi berkala setelah implementasi.

Bagaimanapun seorang manusia tidak pernah terlepas dari kesalahan. Sesempurna apapun rencana dan perhitungan akan selalu memiliki kemungkinan untuk meleset. Karena itu, jangan lupa melakukan evaluasi berkala kondisi keuangan.
Jadi, apakah cicilan hutang dan rencana cicilan Anda saat ini sudah cukup sehat?

Sumber : Safir Senduk

Tips Membangun Rumah

Tips Membangun Rumah Dengan Biaya Rendah Berkualitas


Setidaknya ada tiga hal yang bisa kita manfaatkan agar biaya pembangunan rumah kita bisa dihemat. Menggunakan diskon, strategi substitusi eliminasi, dan harga terbaik. Semua akan dibahas dalam artikel ini.

Sebagai pasangan muda yang memiliki keterbatasan dana, teman saya memutuskan untuk membangun rumah sendiri dan tidak melalui developer. Dan untuk menghemat biaya, dia merencanakan untuk memiliki rumah tumbuh. Walaupun strateginya adalah rumah tumbuh, ternyata membangun rumah awal pun tetap membutuhkan biaya yang sangat tinggi. Hingga akhirnya teman saya memiliki beberapa strategi penghematan dalam membangun rumah.
Penghematan sebenarnya adalah cara untuk melakukan penekanan pada pengeluaran dan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara. Saya sendiri menyarankan minimal tiga cara sebagai strategi agar biaya yang dikeluarkan bisa dikurangi. Dan cara ini juga bisa dipakai saat membangun rumah.

1. Yang pertama adalah dengan memanfaatkan diskon. Jangan sungkan, segan atau malu untuk memanfaatkan barang diskon. Toh, selama barang yang didiskon tersebut memiliki kualitas yang cukup bagus dan sesuai dengan yang kita butuhkan, why not? Coba deh sekali-kali datang ke hypermarket khusus barang-barang bangunan. Terkadang, diskonnya sangat besar sekali lho. Apalagi harga bahan bangunan saat ini cukup mahal. Diskon yang cuma 10% pun akhirnya akan terasa besar.

2. Yang kedua adalah cerdik memanfaatkan strategi eliminasi dan substitusi. Maksudnya? Tidak semua barang diskon dijual dalam jumlah yang cukup banyak dan sesuai kebutuhan. Kadang ketika kita membutuhkan ubin 10 buah, yang tersedia di toko dengan harga diskon hanya ada 8 buah. Nah, di saat seperti ini jangan keburu menyerah. Kita bisa mengakalinya dengan cara-cara yang kreatif. Misalnya, kita justru bisa membuat corak-corak atau desain dengan menambahkan ubin warna lain yang kebetulan didiskon juga atau harganya cukup miring. Atau kita bisa memadu-madankan dengan desain lain. Contoh lain dari strategi substitusi eliminasi ini juga bisa diterapkan pada rangka atap rumah. Misalnya kalau biasanya kita menggunakan kayu, kita bisa mulai melirik rangka baja. Atau kita tidak perlu memaksakan diri menggunakan kusen kayu jati baru yang cukup mahal, dan malah memanfaatkan jati bekas rumah tua yang justru lebih kuat namun dengan harga lebih murah. Memang kusen tersebut sudah memiliki ukuran tersendiri, tapi bisa kita akali. Intinya adalah, be creative dengan cara ini.

3. Nah, yang terakhir adalah mengambil harga terbaik dan pas di kantong, tapi bukan berarti selalu mengambil harga yang murah. Kualitas juga tetap perlu diperhatikan. Harga terbaik bisa berarti keseluruhan biaya yang perlu kita keluarkan. Misalnya kebetulan ada kenalan yang memiliki toko bangunan dan bisa memberikan harga yang cukup murah. Tapi setelah dihitung, biaya kirimnya akan menjadi dua kali lipat dan sangat jauh dengan harga dan biaya toko lain dengan kualitas yang sama. Maka saat itu, harga yang terbaik adalah bukan dari toko teman Anda tersebut.
Harga terbaik juga bisa berlaku untuk jasa yang digunakan. Contohnya adalah saat mendesain rumah, kita bisa meminta kenalan yang cukup profesional namun bersedia memberikan ‘harga teman’.
Percaya atau tidak, dengan memadu-madankan ketiga cara ini, kita bisa cukup menghemat biaya. Dan mungkin kita akan cukup kaget ketika menghitung ulang penghematan yang telah dilakukan. Hanya saja, cara-cara ini juga memiliki kelemahan, terutama untuk pribadi yang tidak memiliki cukup banyak waktu untuk berjalan-jalan atau survei. Nah, akhirnya tentu saja semua adalah pilihan. Anda bisa saja menjalankan cara ini sendiri atau meminta bantuan orang lain dengan tambahan biaya untuk jasanya.


Profil Penulis
Safir Senduk adalah seorang Perencana Keuangan yang mendirikan Safir Senduk & Rekan pada awal tahun 1998. Sejak September 1999, ia menulis sejumlah buku yang tergabung dalam Seri Perencanaan Keuangan Keluarga, yang merupakan seri buku pertama di Indonesia dalam bidang perencanaan keuangan. Dan pada tahun 2000, Safir juga menjadi pembicara publik di berbagai seminar, pelatihan dan serta radio.

Kerjasama Tanah Bangun Townhouse dan Ruko

Kerjasama Tanah Bangun Townhouse dan Ruko
Kami mencari tanah strategis untuk kerjasama pembangunan Townhouse maupun Ruko. Bagi Anda pemilik tanah yang ingin menjual lahannya akan lebih baik di olah menjadi sebuah produk sehingga memiliki nilai tambah yang jauh lebih menguntungkan bagi Anda.

Proyek akan di tangani oleh Developer yang sudah sangat berpengalaman belasan tahun di dunia property khususnya perumahan. Kami sangat mengutamakan kerjasama yang Win-Win sehingga tidak ada pihak yang di rugikan dan kami selalu terbuka terhadap seluruh proses.

Pihak pemilik tanah bisa masuk dalam struktur organisasi sehingga dapat memantau langsung berjalannya proyek dan Anda bisa belajar langsung dengan terjun sebagai Developer.

Silahkan kirimkan data Tanah anda ke info@jakarta-property.biz
- Lokasi Tanah (Sertakan Peta lebih baik)
- Luas Tanah
- Harga Tanah dan NJOP
- Foto Lokasi
- Di utamakan wialayah Jabodetabek.

Kami akan segera merespon email Anda.